MELAJU DENGAN MUTU: KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 6

Kegiatan pelepasan mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 6

Kampus Mengajar merupakan salah satu program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menggali ilmu dan belajar di luar kelas sebagai mitra guru di sekolah penugasan. Universitas PGRI Palembang menjadi salah satu Universitas yang mengikuti Kampus Mengajar. Sebanyak 6 program studi yaitu program studi PGSD, Geografi, Fisika, Matematika, Sejarah, dan Bahasa Indonesia lolos Kampus Mengajar 6 dengan total 52 orang mahasiswa. Kampus Mengajar Angkatan 6 dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus sampai dengan 5 Desember 2023 yang ditugaskan di 46 sekolah penugasan.

MELAJU DENGAN MUTU: KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 7

Pelaksanaan Kampus Mengajar Angkatan 7 diikuti secara antusias oleh mahasiswa PGSD. Sebanyak 307 orang mahasiswa program studi PGSD berhaasil lulus seleksi Kampus Mengajar Angkatan 7. Kampus mengajar 7 ini dilaksanakan selama 4 bulan, yang dimulai dari tanggal 16 Februari 2024 sampai dengan 9 Juni 2024. Mahasiswa yang mengikuti Kampus Mengajar ditempatkan di berbagai Sekolah Dasar yang terdata untuk penempatan Kampus Mengajar.

307 MAHASISWA PGSD BERPRESTASI MENGIKUTI KAMPUS MENGAJAR 7

Program studi PGSD Universitas PGRI Palembang berkomitmen selalu mendukung dan memfasilitasi para mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam beragam kegiatan, salah satunya dalam mengikuti Program Kampus Mengajar Angkatan 7 Tahun 2024. Program Kampus Mengajar adalah sebuah program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat menjadi mitra guru selama satu semester dalam rangka membantu peningkatan kemampuan literasi, numerasi, adaptasi teknologi, dan penguatan karakter siswa di sekolah. Pada semester genap tahun akademik 2023/2024, sebanyak 307 mahasiswa PGSD UPGRIP telah lulus seleksi dan mengikuti Program Kampus Mengajar Angkatan 7 yang ditugaskan secara langsung pada sekolah-sekolah di daerah kota atau kabupaten, baik di dalam maupun di luar Provinsi Sumatera Selatan. Sebelum mahasiswa melaksanakan penugasan, mereka diberikan pembekalan dari Kemendikbudristek secara daring selama tiga minggu dengan narasumber yang ahli di bidang materi pembekalan yang diberikan.

Beragam program kegiatan sesuai kebutuhan masing-masing sekolah telah dilaksanakan oleh mahasiswa pada saat penugasan. Dalam hal upaya peningkatan literasi dan numerasi, meliputi pengelolaan lingkungan kaya teks, literasi buku bacaan bermutu, pembelajaran yang aktif, komunikatif, efektif, dan menyenangkan berbasis literasi dan numerasi, pembelajaran di luar kelas, pembuatan media pembelajaran interaktif, hingga festival literasi dan numerasi. Sedangkan dalam hal adaptasi teknologi, melaksanakan kegiatan seperti pemanfaatan Chromebook dan Akun Belajar.id untuk pembelajaran, penggunaan platform digital sebagai media pembelajaran, hingga memberikan pelatihan kepada guru mengenai pemanfaatan perangkat dan platform digital dalam pembelajaran. Selain itu, mahasiswa juga melaksanakan program kegiatan dalam hal penguatan karakter, yaitu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), mitigasi perubahan iklim, pembimbingan dan pendampingan melekat berprestasi, serta sosialisasi pencegahan dan penanganan 3 dosa pendidikan.

Program Kampus Mengajar merupakan sebuah program yang memberikan ruang kepada mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan komunikasi, kerja sama, kolaborasi, dan pengalaman mengajar yang akan berguna ketika nanti mahasiswa terjun di dalam dunia kerja. Pada pelaksanaan Program Kampus Mengajar mahasiswa akan berdampingan dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan pendidikan seperti pihak Satuan Pendidikan (sekolah penugasan), Dinas Pendidikan, hingga Balai/Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP), bahkan ruang lingkup kolaborasi mahasiswa juga dapat tidak terbatas pada itu saja, mahasiswa dapat merangkul instansi atau komunitas lain untuk mendukung terlaksananya program kegiatan yang akan dilaksanakan mahasiswa di sekolah. Sesuai dengan tagline-nya, “Belajar Sambil Berdampak”, Program Kampus Mengajar tidak hanya memberikan manfaat untuk mahasiswa selaku peserta tetapi juga memberikan manfaat untuk sekolah penugasan dalam upaya mewujudkan pemulihan dan transformasi pembelajaran.

Setelah selesainya Program Kampus Mengajar Angkatan 7 Tahun 2024, para mahasiswa berharap program kegiatan yang telah dilaksanakan oleh mereka dapat dilanjutkan oleh pihak sekolah sebagai upaya dan tujuan untuk mewujudkan dampak program kegiatan yang berkelanjutan. Selain itu, mahasiswa juga berharap Program Kampus Mengajar dapat dilanjutkan oleh Kemendikbudristek. Hal ini selaras seperti yang diungkapkan oleh Caraka Program Kampus Mengajar Angkatan 7 Provinsi Sumatera Selatan yang juga merupakan mahasiswa PGSD UPGRIP, yaitu Muhammad Rasyid Ridho: “Program Kampus Mengajar Angkatan 7 ini nanti akan menghasilkan output yaitu Buku Perjalanan dan Praktik Baik Program Kampus Mengajar Angkatan 7 di Provinsi Sumatera Selatan, buku ini berisi cerita praktik baik di sekolah penugasan yang ditulis sendiri oleh mahasiswa dan dibantu editing oleh Tim Editor yang kebetulan anggota timnya merupakan mahasiswa-mahasiswa PGSD UPGRIP juga, setelah saya membaca draft buku yang telah disusun tersebut terdapat beragam variasi kegiatan terkait peningkatan literasi, numerasi, adaptasi teknologi, dan penguatan karakter yang dilakukan oleh para mahasiswa, menurut saya apa yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa ini dapat memberikan dampak positif bagi siswa dan guru dan perlu untuk diberlanjutkan oleh pihak sekolah, begitupun dengan Program Kampus Mengajar yang saya harap dapat dilanjutkan oleh Kemendikbudristek agar membantu sekolah dalam pemulihan dan transformasi pembelajaran. Untuk mahasiswa PGSD UPGRIP, saya harap pada angkatan berikutnya dapat bertambah dan mulai mempersiapkan diri dan niat yang ikhlas untuk berdampak positif bagi pendidikan di Indonesia melalui Program Kampus Mengajar” jelasnya saat diwawancarai.